Sinopsis Film Kutukan Calonarang, Horor Mencekam di Alas Purwo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kisah mencekam dari Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, akhirnya akan diangkat menjadi sebuah karya layar lebar lewat film Kutukan Calonarang.
Di bawah sutradara Girry Pratama, film yang diproduksi Lingkar Pictures ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada akhir Juni 2024.
Kutukan Calonarang menceritakan kisah lima sahabat yang berusaha melarikan diri dari bayang-bayang dosa masa lalu mereka. Harapannya bisa memulai lembaran baru di sebuah rumah perdesaan.
Namun, kehidupan baru yang mereka impikan malah terancam oleh kekuatan mistis jahat yang mengintai, yang memaksa mereka untuk berhadapan dengan ketakutan yang tak terbayangkan sebelumnya.
Film yang memakan waktu produksi 28 hari di Banyuwangi ini melibatkan aktor senior, seperti Dennis Adishwara, Rowiena Umboh dan Egi Fedly, serta memperkenalkan bakat-bakat baru dalam industri perfilman, di antaranya Meisita Lomania, Fergie Brittany, Justin Adiwinata dan Wulan Suandhini.
"Syuting film Kutukan Calonarang benar-benar membuat saya merasakan ketegangan ganda. Ini merupakan pengalaman pertama saya dalam mengambil bagian dalam produksi film layar lebar, apalagi dengan cerita yang terinspirasi dari peristiwa nyata,” kata Meisita, salah satu pemain.
“Saya selalu berpikir bahwa ketegangan dalam film horor hanya terjadi di dalam ceritanya saja, namun kenyataannya, lokasi syuting yang dipilih dan suasana hutan Alas Purwo benar-benar menyeramkan dan mencekam," ucap dia lagi.
Meisita pun berharap dengan sentuhan khas sutradara, dukungan tim produksi dan lokasi syuting yang mendukung, Kutukan Calonarang akan memberikan pengalaman yang istimewa dan positif bagi para penggemar film.
Sementara, Girry Pratama mengatakan film horor garapannya akan memberikan pengalaman ketegangan yang berbeda dari film-film horor sebelumnya.
"Kutukan Calonarang tidak hanya mengandalkan adegan jumpscare, juga menyajikan adegan-adegan sadis sebagai salah satu elemen untuk membangun ketegangan bagi para penonton,” tuturnya.
Lihat Juga: Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu, Kamis 21 November 2024: Rahasia Scarf dan Luka di Hati Amira
Di bawah sutradara Girry Pratama, film yang diproduksi Lingkar Pictures ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada akhir Juni 2024.
Kutukan Calonarang menceritakan kisah lima sahabat yang berusaha melarikan diri dari bayang-bayang dosa masa lalu mereka. Harapannya bisa memulai lembaran baru di sebuah rumah perdesaan.
Namun, kehidupan baru yang mereka impikan malah terancam oleh kekuatan mistis jahat yang mengintai, yang memaksa mereka untuk berhadapan dengan ketakutan yang tak terbayangkan sebelumnya.
Film yang memakan waktu produksi 28 hari di Banyuwangi ini melibatkan aktor senior, seperti Dennis Adishwara, Rowiena Umboh dan Egi Fedly, serta memperkenalkan bakat-bakat baru dalam industri perfilman, di antaranya Meisita Lomania, Fergie Brittany, Justin Adiwinata dan Wulan Suandhini.
"Syuting film Kutukan Calonarang benar-benar membuat saya merasakan ketegangan ganda. Ini merupakan pengalaman pertama saya dalam mengambil bagian dalam produksi film layar lebar, apalagi dengan cerita yang terinspirasi dari peristiwa nyata,” kata Meisita, salah satu pemain.
“Saya selalu berpikir bahwa ketegangan dalam film horor hanya terjadi di dalam ceritanya saja, namun kenyataannya, lokasi syuting yang dipilih dan suasana hutan Alas Purwo benar-benar menyeramkan dan mencekam," ucap dia lagi.
Meisita pun berharap dengan sentuhan khas sutradara, dukungan tim produksi dan lokasi syuting yang mendukung, Kutukan Calonarang akan memberikan pengalaman yang istimewa dan positif bagi para penggemar film.
Sementara, Girry Pratama mengatakan film horor garapannya akan memberikan pengalaman ketegangan yang berbeda dari film-film horor sebelumnya.
"Kutukan Calonarang tidak hanya mengandalkan adegan jumpscare, juga menyajikan adegan-adegan sadis sebagai salah satu elemen untuk membangun ketegangan bagi para penonton,” tuturnya.
Lihat Juga: Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu, Kamis 21 November 2024: Rahasia Scarf dan Luka di Hati Amira
(tdy)